Untukmu, Yang Namanya Kusebut Diam-Diam dalam Doa
Halo, kamu yang akhirnya berhasil membuatku mencinta. Sudikah kiranya kamu mendengar cerita?
Sejak pertama kali kita bertemu, sesuatu yang “salah” terjadi pada
diriku. Bukan dalam artian buruk, tentunya. Justru ini adalah jenis
“kesalahan” yang aku suka. Suka tidak suka, dirimu ada dalam kepala.
Meski kamu belum tentu sudi menerima kehadiran perasaan ini, izinkan
aku untuk mencurahkan
0 Response to "Untukmu, Yang Namanya Kusebut Diam-Diam dalam Doa"
Post a Comment