AS Klaim Kekuatan ISIS Melemah
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menyatakan bahwa kekuasan ISIS semakin terdesak akibat sejumlah operasi militer internasional dan lokal di Irak maupun Suriah. Jumlah militan kelompok ini juga dinilai berada di tingkat paling rendah sejak memulai serangan teror pada 2014 lalu.
Pernyataan ini dilontarkan Blinken pada Selasa (12/4) kepada komite Senat yang mengkali pendanaan program Kementerian Luar Negeri AS untuk kontraterorisme.
Pernyataan ini dirilis satu hari sebelum Presiden AS Barack Obama bersideng dengan tim keamanannya di markas CIA untuk meninjau ulang upaya perlawanan memerangi ISIS.
"Bekerja bersama dengan mitra lokal, kami berhasil merebut kembali 40 persen dari wilayah yang dikuasai Daesh tahun lalu di Irak dan 10 persen di Suriah," kata Blinken.
"Bahkan, kami menilai jumlah militan Daesh ini merupakan yang terendah sejak kami mulai memantau kekuatan mereka pada 2014," kata Blinken menambahkan. Daesh merupakan nama lain dari ISIS.
Meski demikian, Blinken tidak menyebutkan rincian jumlah pejuang ISIS saat ini maupun sebelumnya.
Pada September 2014, pejabat intelijen AS menyatakan kepada AFP bahwa CIA yakin ISIS memiliki 20 ribu hingga 31.500 militan di lapangan, baik pejuang asing maupun anggota lokal.
Sejak saat itu, pasukan Irak dan Kurdi yang didukung AS berhasil memukul mundur ISIS dari sejumlah kota di Irak, seperti Tikrit dan Ramadi.
Sementara, militer Suriah berhasil merebut kota kuno Palmyra dari ISIS, dengan didukung Rusia.
Meningkat di Libya
Sementara itu, kepala pasukan Amerika Serikat di Afrika memperingatkan jumlah kelompok militan di Libya meningkat dua kali lipat menjadi sekitar 6.000 orang dalam waktu setahun.
Jenderal David Rodriguez, kepala Komando AS di Afrika pada pekan lalu menyatakan meskipun mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal jumlah militan, kelompok ISIS diperkirakan tidak akan menetap dan merebut sejumlah besar wilayah Libya, seperti yang mereka dilakukan di Suriah dan Irak.
Menurut komunitas intelijen AS, saat ini terdapat sekitar 4.000 hingga 6.000 pejuang ISIS di Libya, meningkat dua kali lipat dari jumlah sebelumnya dalam 12 hingga 18 bulan terakhir.
ISIS memanfaatkan gejolak politik dan keamanan di Libya yang terjadi sejak diktator Moamar Gaddafi digulingkan sejak lima tahun lalu. Keberadaan ISIS di negara ini menimbulkan kekhawatiran kelompok militan itu berupaya membangun markas di Libya yang berseberangan dengan Eropa.
Namun, Rodriguez menilai secara signifikan militan ISIS akan lebih sulit untuk menguasai sejumlah besar daerah di Libya dan kemudian berkonsolidasi.
"Hal itu mungkin saja, tapi sekarang saya tidak khawatir tentang hal itu," katanya, sembari menyatakan bahwa keberadaan ISIS di Libya menciptakan kondisi yang berbeda dengan di Irak maupun Suriah.
Rodriguez memaparkan bahwa ISIS tidak memiliki anggota yang diradikalisasi di dalam negeri, atau homegrown jihadist, yang mengetahui banyak soal Libya. Kondisi ini berbeda dengan keberadaan ISIS di Irak dan Suriah.
"Dan warga Libya tidak suka pengaruh eksternal," ujar Rodriguez.
ISIS tahun lalu berhasil menguasai wilayah pesisir Sirte yang merupakan tempat lahir Gaddafi dan tengah berupaya memperluas pengaruh mereka ke sejumlah daerah lain.
Rodriguez menyatakan bahwa milisi Libya tengah "bertarung mengatasi perkembangan ISIS di beberapa daerah di Libya."
"Di timur, di Benghazi dan Derna, mereka berjuang melawan ISIS sehingga membuat [ISIS] lebih sulit beroperasi," ujar Rodriguez.
Libya kini dipimpin oleh pemerintahan yang bersatu, dipimpin oleh Fayez al-Sarraj dan didukung PBB.
Sebelumnya, terdapat dua faksi yang mengklaim memerintah Libya sejak pertengahan 2014 ketika aliansi milisi menyerbu Tripoli, mendirikan otoritas sendiri dan memaksa parlemen yang diakui secara internasional untuk melarikan diri ke wilayah timur negara itu.
Rodriguez melanjutkan kemungkinan intervensi internasional melawan ISIS di Libya, "akan didorong oleh kepemimpinan [Libya] dan apa yang mereka ingin kita lakukan."
Sumber http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160413141718-120-123660/as-klaim-kekuatan-isis-melemah/
0 Response to "AS Klaim Kekuatan ISIS Melemah"
Post a Comment