-->

Daedalus, Minotaur, dan Jatuhnya Icarus dari Langit

Kisah Daedalus


Kecerdasan Daedalus terkenal sampai jauh. Dia dianggap sebagai ahli pertukangan terbaik, dengan otak yang cerdas dan tajam. Daedalus tinggal dan bekerja di Athena dan dia memiliki seorang murid yang juga merupakan keponakannya. Keponakannya adalah seorang yang sangat berbakat dan telah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan jauh melampaui keterampilan pamannya. Daedalus pun lama-kelamaan merasa iri pada keterampilan keponakannya. Suatu hari pada kunjungan mereka ke Acropolis, Daedalus mendorong keponakannya dari tepi Acropolis. Ada beberapa versi mengenai siapa keponakannya, ada yang mengatakan namanya adalah Perdix, Talus ataupun Calos, yang mana ketiganya merupakan anak dari adik perempuan Daedalus. 



Namun, Athena yang mengagumi bakat dari Perdix (atau Talus atau Calos) tidak membiarkannya mati. Ketika Perdix jatuh dari tanah, dia merubahnya menjadi seekor partridge (sejenis ayam hutan). Diapun dapat terbang sebelum jatuh. Karena selalu teringat pamannya yang mendorongnya dari ketinggian, burung partridge tidak ppernah berasarang di tempat yang tinggi. Siapapun itu korbannya, Daedalus akhirnya dihakimi di Areios Pagus, yaitu mahkamah agung Athena, dan didakwa atas pembunuhan yang dilakukannya. Hukumannya adalah diasingkan ke pulau Kreta (Crete).


Daedalus di Kreta (Crete)

Kreta dipimpin oleh Raja Minos, dan di istananya Knossos, Daedalus mendapat pekerjaan sebagai seorang arsitek. Tahun-tahun berlalu dan Daedalus pun jatuh cinta pada Naucreta, seorang selir dari sang raja, lalu dia menikahinya. Mereka diberkati seorang anak yang mereka namai Icarus. Kehidupannya terus berjalan normal sampai pada suatu hari Minos memanggil Daedalus ke istana. Dia memerintahkannya untuk merancang dan membuat perangkap untuk seekor Minotaur, seekor makhluk berbadan manusia dengan kepala dan buntut seekor sapi jantan. Monster ini sebenarnya adalah anak dari Pasiphae, istri dari Minos, namun bukan anak dari sang Raja. Beberapa tahun sebelumnya, pada saat kenaikan tahtanya sebagai raja di Kreta, terjadi banyak percekcokan antara Raja Minos dan saudara-saudaranya. Minos lalu dengan semangat berdoa meminta tanda pada Poseidon, yang menegaskan bahwa tahta kerajaan adalah haknya. Poseidon yang terkesan akan ketaatan Minos, mendatangkan seekor sapi jantan berwarna putih sebagai tanda bahwa Minos lah yang bertahta di kerajaannya. Dengan rasa senang, dia bersumpah bahwa sapi tersebut akan dia persembahkan kepada Poseidon, namun karena ketamakannya, dia malah menyimpan sapi itu untuk dirinya. Marah akan penghinaan dan penghianatan Minos, dia pun membalasnya dengan mengutuk istrinya, Pasiphae, untuk jatuh cinta pada sapi itu.


Pembangunan Labirin


Tergila-gila akan hasrat pada si sapi jantan, Pasiphae meminta Daedalus untuk membuatkannya sebuah patung sapi dari kayu, dengan ruang di tengahnya untuk dia (Pasiphae) masuki. Setelah selesai, Pasiphae masuk kedalam patung sapi itu, lalu dia-pun bercinta dengan si sapi jantan (tolong jangan dibayangkan **facepalm**). Hasil dari percintaan yang aneh ini, lahirlah Minotaur yang setengah manusia dan setengah sapi jantan. Malu akan perbuatan istrinya, Minos berusaha menyembunyikan monster itu, yang semakin hari semakin bertumbuh besar dan berkelakuan liar. Atas alasan ini dia meminta Daedalus untuk membuat labirin untuk sang monster, sebuah struktur dengan banyak lika-liku jalan yang mana bisa membuat siapapun tersesat di dalamnya. Saking rumitnya struktur labirin itu, bahkan Daedalus sendiri sangat kesulitan menemukan jalan untuk keluar. Sang Minotaur dilepas ditengah-tengah labirin itu, tersembunyi dari mata orang-orang, Namun sang Minotaur harus diberi makan seorang manusia setiap beberapa waktu, sehingga hal ini membuat musuh maupun rakyat Raja Minos ketakutan.


Jatuhnya Icarus

Malang bagi Daedalus, Raja malah memenjarakannya dan putranya Icarus, di sebuah menara tinggi, agar mereka tidak bisa mengungkapkan rahasia labirin kepada siapa pun. Daedalus dan Icarus begitu merana tinggal di penjara mereka di puncak menara. Setiap hari sang ahli memikirkan bagaimana cara agar dia dapat bebas. Dia lalu menyadari bahwa jalan keluar mereka hanya melalui udara, karena Raja Minos memiliki kontrol atas setiap kapal laut yang meninggalkan pulau. Selain itu, Minos telah mengeluarkan perintah tegas untuk memeriksa secara menyeluruh setiap kapal yang akan meninggalkan Kreta. Alih-alih bersedih atas nasibnya, Daedalus malah terpikirkan sebuah rencana yang brilian. Setiap hari, dia mengamati burung-burung yang terbang di sekitar menara. Ia mempelajari tingkah laku burung-burung tersebut dan terpikirkan sebuah rencana untuk kabur. 

Selama beberapa waktu yang cukup lama, dia mengumpulkan semua bulu burung yang ia temukan tergeletak di tanah lalu menggabungkannya menggunakan lilin. Dia membuat dua pasang sayap,  satu untuk dirinya sendiri dan satunya lagi untuk anaknya. Tibalah hari dimana mereka akan melaksanakan rencana mereka untuk melarikan diri, tapi Daedalus memberi peringatan pada anaknya. Dia melarang Icarus terbang terlalu dekat dengan matahari karena bisa menyebabkan lilin meleleh, dan jangan terbang terlalu dekat ke laut karena akan menyebabkan bulu-bulu tersebut basah. Ayah dan anak itu kemudian bertengger di tepi tembok pembatas menara dan melompat. Setelah berkali-kali mencoba mengepakkan sayap, mereka akhirnya mampu meniru burung dan dalam waktu singkat, dan mulai terbang menjauhi Kreta.

Namun, Icarus lupa akan peringatan ayahnya saking senangnya karena dia bisa terbang, dia pun terbang terlalu dekat dengan matahari. Panas matahari lalu melelehkan lilin perekat di sayapnya, bulu-bulu burung pun mulai lepas. Beberapa saat kemudian, Icarus jatuh ke lautan dan tenggelam. Daedalus melihatnya dengan ngeri namun tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan anaknya. Berduka dengan kehilangannya, dia lalu menamai titik dimana anaknya jatuh dan pulau dekat titik itu dengan nama anaknya. Lautan itu dinamai Icarian Sea (laut Ikaria) dan pulaunya dinamai Ikaria.  Beberapa sumber mengatakan saat Icarus jatuh, Hercules melihatnya lalu dia menguburkan Icarus dengan pantas. Daedalus yang sangat sedih dengan kehilangannya, melanjutkan perjalanannya ke Sisilia dimana dia meminta tempat perlindungan pada Raja Cocalus dari Camicus. Atas pertolongan sang raja, dia membangun kuil yang didedikasikan untuk Apollo dan sebagai persembahan, dia menggantungkan dan meninggalkan sayapnya selamanya.


Memecahkan Teka-Teki

Di Kreta, King Minos marah besar akan keberhasilan pelarian Daedalus. Yang dia pikirkan sekarang hanya bagaimana dia dapat menangkap Daedalus dan membawanya kembali ke Knossos. Minos tahu bahwa Daedalus akan menyamarkan dirinya agar dia tidak dikenali, dan karena itu, mencari keberadaanya akan sulit dilakukan. Namun, dia pun tahu Daedalus tidak akan bisa menahan dirinya dari teka-teki yang menantang. Minos pun berangkat dari Kreta untuk mencari Daedalus, dan kemanapun dia pergi, dia menawarkan hadiah melimpah pada siapapun yang dapat memasukkan benang ke dalam cangkang kerang berbentuk spiral dari ujung ke ujung. Ini adalah teka-teki yang sangat rumit dan dia yakin Daedalus akan tertantang untuk memecahkannya. 
Spiral Sea-Shell
Suatu hari, Minos sampai ke Camicus dan mengumumkan teka-teki tersebut dan hadiah yang akan didapat oleh siapapun yang dapat memecahkannya. Banyak yang mencoba namun tidak ada yang berhasil memecahkan teka-teki itu. Berita mengenai teka-teki ini akhirnya sampai ke Raja Cocalus dan dia lalu meminta Daedalus memecahkannya. Usia yang tua tidak berpengaruh pada kecerdasan Daedalus, dan ketika dia melihat teka-teki itu, dia langsung mengetahui apa yang harus dilakukan. Di satu ujung cangkang kerang, dia meneteskan setetes madu lalu mengikatkan seekor semut pada benang, lalu memasukkan semut itu masuk dari ujung yang lain, kemudian dia  membiarkan semut itu berjalan masuk mengelilingi spiral didalam cangkang kerang. Terpancing akan aroma manis dari madu, semut itu keluar di ujung lainnya, dengan telah memasukkan benang dari ujung ke ujung. Minos tahu bahwa dia telah menemukan Daedalus. Dengan segera dia meminta Daedalus untuk diserahkan kepadanya, namun Cocalus punya rencana lain. 

Cocalus membujuk Raja Minos untuk tinggal sebentar di Camicus untuk beristirahat dari perjalanannya yang jauh. Minos pun setuju untuk tinggal dan menunggu sementara para pelayan menyiapkan pemandian untuknya. Di saat yang sama, anak perempuan Cocalus, yang selama bertahun-tahun terpesona dengan cerita dan penemuan-penemuan Daedalus, tidak rela Daedalus ditangkap. Dia pun berkonspirasi dengan para pelayan untuk membunuh Minos. Ketika pemandian untuk Minos telah siap, mereka menuangkan air yang panas mendidih padanya sampai Minos mati. Didalam hati Minos, dia merasa ini adalah balas dendam dari Daedalus karena dia telah menyebabkan –secara tidak langsung– kematian putera Daedalus.


Merasa Bersalah sampai Akhir Hayat

Tahu benar bahwa penyemarannya telah diketahui, Daedalus memutuskan untuk segera meninggalkan Camicus, yang membuat kekecewaan sang Raja dan puterinya. Dia terakhir kali terlihat di Sardinia bersama dengan Iolaus, yang merupakan keponakan Hercules. Sejak saat itu, taka da yang tahu apa yang terjadi padanya, kemana dia pergi, penemuan apa lagi yang dia buat, keajaiban apa yang ada di pikirannya. Saat ini, Daedalus menggambarkan seorang yang dihukum atas kecerdasannya. Puncak dari kemalangannya adalah hidup dengan rasa bersalah atas kematian puteranya.

0 Response to "Daedalus, Minotaur, dan Jatuhnya Icarus dari Langit"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel