Injak Kepala Wasit, Tim Sepakbola Ini Diganjar 5 Kartu Merah Sekaligus
Entah apa yang ada di benak para pemain PS Benteng (PS bengkulu Tengah) ini. Boleh saja ia tidak sependapat dengan keputusan wasit Cholid Dalyanto yang tengah memimpin pertandingan itu. Tapi cara mengkespresikan ketidaksetujuannya itu sangatlah diluar batas.
Bagaimana tidak? Sebagai bentuk protes atas keputusan wasit pertandingan yang menurutnya tidak fair itu, mereka mendorong sang wasit hingga terjatuh. Tidak cukup sampai disitu, saat terjatuh itu, seorang pemain cadangan
Wasit yang memimpin pertandingan Liga Nusantara antara Persiku Kudus melawan PS Bengkulu Tengah (PS Benteng), Cholid Dalyanto terpaksa mengeluarkan lima kartu merah sekaligus terhadap pemain PS Benteng.
Soalnya, aksi protes yang dilakukan pemain PS Benteng memang sangat keterlaluan. Selain memukul Cholid hingga terjatuh, seorang pemain juga menginjak muka wasit asal Yogyakarta itu, pemain cadangan PS Benteng bernomor punggung 14, Budi Eka Putra, bahkan dengan sengaja menginjak muka wasit yang pernah menjadi pemain PSIM Jogjakarta itu.
Aksi protes para pemain PS Banteng itu bermula dari ketidakpuasan pemain PS Benteng atas keputusan wasit Cholid Dalyanto yang mengeluarkan kartu kuning kedua untuk rekan mereka, Gatut Bekti, di menit-menit terakhir babak pertama. Aksi protes tersebut tidak hanya dilakukan dengan adu argumentasi. Tapi, mereka juga mendorong dan memukul wasit hingga terjadilah insiden penginjakan kepala wasit itu.
Berikut ini video kronologi dan detik-detik insiden penginjakan kepala wasit Cholid Dalyanto ini. Silakan lihat di menit 4,09.
Tidak terima dengan perlakuan para pemain PS Banteng itu, wasitpun mengeluarkan kartu merah untuk mereka. Tidak tanggung-tanggung, wasit langsung mengeluarkan 5 kartu merah sekaligus untuk para pemain tim tamu itu.
Ke lima kartu merah itu diberikan untuk pemain atas nama Gatut, Ahmad Ramadhani, Doni Setiawan, Majid Mony, serta pemain cadangan Budi Eka Putra. Empat pemain terakhir diganjar kartu merah secara bersamaan pada menit ke-45 karena dianggap melakukan protes berlebihan.
Pelatih PS Benteng Muswar Baktari sangat menyayangkan kejadian tersebut. ”Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Hal ini perlu menjadi bahan evaluasi pada penyelenggaraan berikutnya,” katanya.
Laga itu sendiri dimenangkan oleh Persiku empat gol tanpa balas. Empat gol Persiku itu dua diantaranya dicetak Kurnia Nanda melalui titik putih pada menit ke-30 dan 53. Dua gol lainnya disumbang Irvan Fahrizal (43’) dan striker pengganti, Joko Purnomo (67’).
Asisten Pelatih Persiku Widhoro Heriyanto menyatakan puas dengan penampilan anak asuhnya. ’’Meski sudah memastikan lolos ke babak 16 besar sebelum laga ini digelar, tapi anak-anak tetap berusaha memberikan yang terbaik,” ujarnya. (Pojoksatu.id)
Bagaimana tidak? Sebagai bentuk protes atas keputusan wasit pertandingan yang menurutnya tidak fair itu, mereka mendorong sang wasit hingga terjatuh. Tidak cukup sampai disitu, saat terjatuh itu, seorang pemain cadangan
Wasit yang memimpin pertandingan Liga Nusantara antara Persiku Kudus melawan PS Bengkulu Tengah (PS Benteng), Cholid Dalyanto terpaksa mengeluarkan lima kartu merah sekaligus terhadap pemain PS Benteng.
Soalnya, aksi protes yang dilakukan pemain PS Benteng memang sangat keterlaluan. Selain memukul Cholid hingga terjatuh, seorang pemain juga menginjak muka wasit asal Yogyakarta itu, pemain cadangan PS Benteng bernomor punggung 14, Budi Eka Putra, bahkan dengan sengaja menginjak muka wasit yang pernah menjadi pemain PSIM Jogjakarta itu.
Aksi protes para pemain PS Banteng itu bermula dari ketidakpuasan pemain PS Benteng atas keputusan wasit Cholid Dalyanto yang mengeluarkan kartu kuning kedua untuk rekan mereka, Gatut Bekti, di menit-menit terakhir babak pertama. Aksi protes tersebut tidak hanya dilakukan dengan adu argumentasi. Tapi, mereka juga mendorong dan memukul wasit hingga terjadilah insiden penginjakan kepala wasit itu.
Video Insiden Injak Kepala Wasit
Berikut ini video kronologi dan detik-detik insiden penginjakan kepala wasit Cholid Dalyanto ini. Silakan lihat di menit 4,09.
Tidak terima dengan perlakuan para pemain PS Banteng itu, wasitpun mengeluarkan kartu merah untuk mereka. Tidak tanggung-tanggung, wasit langsung mengeluarkan 5 kartu merah sekaligus untuk para pemain tim tamu itu.
Ke lima kartu merah itu diberikan untuk pemain atas nama Gatut, Ahmad Ramadhani, Doni Setiawan, Majid Mony, serta pemain cadangan Budi Eka Putra. Empat pemain terakhir diganjar kartu merah secara bersamaan pada menit ke-45 karena dianggap melakukan protes berlebihan.
Pelatih PS Benteng Muswar Baktari sangat menyayangkan kejadian tersebut. ”Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Hal ini perlu menjadi bahan evaluasi pada penyelenggaraan berikutnya,” katanya.
Laga itu sendiri dimenangkan oleh Persiku empat gol tanpa balas. Empat gol Persiku itu dua diantaranya dicetak Kurnia Nanda melalui titik putih pada menit ke-30 dan 53. Dua gol lainnya disumbang Irvan Fahrizal (43’) dan striker pengganti, Joko Purnomo (67’).
Asisten Pelatih Persiku Widhoro Heriyanto menyatakan puas dengan penampilan anak asuhnya. ’’Meski sudah memastikan lolos ke babak 16 besar sebelum laga ini digelar, tapi anak-anak tetap berusaha memberikan yang terbaik,” ujarnya. (Pojoksatu.id)
0 Response to "Injak Kepala Wasit, Tim Sepakbola Ini Diganjar 5 Kartu Merah Sekaligus"
Post a Comment