Definisi Bid’ah Secara Bahasa
Illustrasi |
قال الله تعالي: ﴿ قُلْ مَاكُنتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ ﴾ [ الأحقاف: 9]
Katalanlah:"Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul. (QS. al-Ahqaf: 9)
Maksudnya: aku bukanlah yang pertama.[1]
Baca juga: Definisi Bid’ah Secara Istilah
Makna kedua yang disebutkan oleh Ibnu Faris kembali kepada makna pertama, sebagaimana yang disinggung oleh Ibnul Atsir yang mengatakan: Unta abda’at apabila ia terputus dari perjalanan karena keletihan atau pincang. Seolah-olah ia menjadikan terputusnya dari sesuatu yang ia terus menerus atasnya berupa kebiasaan berjalan ‘ibda’aan, artinya memunculkan perkara diluar kebiasaannya.[2]
Al-Jauhari rahimahullah berkata: abda’tu syai`a: aku menciptakannya tanpa ada contoh, dan Allah subhanahu wa ta’ala menciptaan langit dan bumi.[3]
Ath-Thurthusyi rahimahullah berkata: Asal kata ini dari ikhtiraa’, yaitu sesuatu yang muncul tanpa ada dasar sebelumnya, tanpa ada contoh yang ditiru, tidak pernah dikarang sepertinya. Dan darinya firman Allah subhanahu wa ta’ala:
قال الله تعالي: ﴿ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرضِ ﴾ [ البقرة: 177]
Allah pencipta langit dan bumi, (QS. al-Baqarah:117)
قال الله تعالي: ﴿ قُلْ مَاكُنتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ ﴾ [ الأحقاف: 9]
Katalanlah:"Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul. (QS. al-Ahqaf: 9)
Maksudnya, aku bukan rasul pertama di muka bumi.[4]
[1] Mu’jam Maqayis Lughah 1/209. Materi ‘Bada’a.
[2] An-Nihayah 1/107.
[3] Ash-Shihah 3/1183.
[4] Al-Hawadits wal bida’ hal 40
Diambil dari ebook Pengertian Bid’ah Dan Bahayanya Serta Celaan Bagi Pelakunya, oleh Syaikh Khalid bin Ahmad az-Zahrani, Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali.
0 Response to "Definisi Bid’ah Secara Bahasa"
Post a Comment