-->

Definisi Bid’ah Secara Bahasa

Illustrasi
Jurnalmuslim.com - Ibnu Faris rahimahullah berkata: bada’a: ba`, dal, dan ‘ain adalah dua asal, salah satunya: memulai sesuatu dan membuatnya tanpa ada contoh sebelumnya. Dan makna yang lain: terputus dan  keletihan. Maka contoh pertama adalah seperti perkataan mereka: ‘Aku menciptakan sesuatu secara perkataan atau perbuatan, apabila aku memulainya tanpa ada contoh sebelumnya’, dan ‘Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan langit dan bumi’. Orang Arab berkata: ...dan fulan memulai dalam perkara ini. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:

قال الله تعالي: ﴿ قُلْ مَاكُنتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ ﴾ [ الأحقاف: 9]

Katalanlah:"Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul. (QS. al-Ahqaf: 9)

Maksudnya: aku bukanlah yang pertama.[1]

Baca juga:  Definisi Bid’ah Secara Istilah 

Makna kedua yang disebutkan oleh Ibnu Faris kembali kepada makna pertama, sebagaimana yang disinggung oleh Ibnul Atsir yang mengatakan: Unta abda’at apabila ia terputus dari perjalanan karena keletihan atau pincang. Seolah-olah ia menjadikan terputusnya dari sesuatu yang ia terus menerus atasnya berupa kebiasaan berjalan ‘ibda’aan,  artinya memunculkan perkara diluar kebiasaannya.[2]

Al-Jauhari rahimahullah berkata:  abda’tu syai`a: aku menciptakannya tanpa ada contoh, dan Allah subhanahu wa ta’ala menciptaan langit dan bumi.[3]

Ath-Thurthusyi rahimahullah berkata: Asal kata ini dari ikhtiraa’, yaitu sesuatu yang muncul tanpa ada dasar sebelumnya, tanpa ada contoh yang ditiru, tidak pernah dikarang sepertinya. Dan darinya firman Allah subhanahu wa ta’ala:

قال الله تعالي: ﴿ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرضِ ﴾ [ البقرة: 177]

Allah pencipta langit dan bumi, (QS. al-Baqarah:117)

قال الله تعالي: ﴿ قُلْ مَاكُنتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ ﴾ [ الأحقاف: 9]

Katalanlah:"Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul. (QS. al-Ahqaf: 9)

Maksudnya, aku bukan rasul pertama di muka bumi.[4]

[1] Mu’jam Maqayis Lughah 1/209. Materi ‘Bada’a.

[2] An-Nihayah 1/107.                         

[3] Ash-Shihah 3/1183.

[4] Al-Hawadits wal bida’ hal 40

Diambil dari ebook Pengertian Bid’ah Dan Bahayanya Serta Celaan Bagi Pelakunya, oleh Syaikh Khalid bin Ahmad az-Zahrani, Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali.

0 Response to "Definisi Bid’ah Secara Bahasa"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel