-->

Nasib Tragis Bocah 11 Tahun Asal Sukabumi: 44 Hari Diculik Lalu Dijadikan Pemulung oleh Pelaku

 

Foto hanya ilustrasi

BERITA KITA - Nasib tragis bocah berusia 11 tahun asal Sukabumi.

Ia menjadi korban penculikan selama 44 hari.

Selama diculik, korban dijadikan pemulung oleh pelaku.

Bocah 11 tahun bernama Ahmed Maula (11) diculik oleh B alias W alias Wa Gimbal (46).

Bocah asal Sukabumi, Jawa Barat, ini dibawa dan dijadikan B sebagai pemulung di Tangerang, Banten.

Ahmad yang telah hilang sejak Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, ditemukan bersama pelaku di Tangerang, Senin (24/5/2021) pukul 17.30 WIB atau 44 hari setelah penculikan.

"Tadi petang tim kami yang menyelidiki berhasil menangkap pelaku yang kebetulan bersama korban," kata Kepala Polres Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Surmani saat konferensi pers di Kantor Polres Sukabumi Kota, Selasa (25/5/2021) dini hari.

Saat ditemukan, Ahmed terlihat kotor karena diajak memulung oleh pelaku.

Terkait motif penculikan masih diselidiki. Namun, antara pelaku dengan korban ini sudah saling kenal, karena keduanya sering main bareng game online.

"Tersangka ini juga sudah beberapa kali datang ke rumah orangtua korban," tutur Sumarni.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak bernama Ahmed Maula berusia 11 tahun warga Jalan Sikib, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan hilang.

Anak bungsu pasangan Muhammad Zaini (47) dan Ati Sudiati (43) dilaporkan meninggalkan rumah pada Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat meninggalkan rumah, Ahmed mengenakan baju warna biru berkerah dengan celana pendek warna merah.

Ciri-ciri tinggi badan 130 sentimeter, rambut pendek, dan terdapat tanda khusus bekas luka di hidung sejajar dengan mata.

Belakangan bocah tersebut hilang diduga karena diculik.

5 Bocah di Aceh Diculik Sekelompok Pria Bermobil

Hal serupa terjadi di Aceh.

Sebanyak lima bocah di Desa Tanjong Ara, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara menjadi korban penyekapan.

Mereka disekap dalam mobil jenis Suzuki Ertiga selama lebih kurang satu jam.

HP mereka dirampas dan diancam menggunakan pisau oleh pelaku.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/4/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Bocah tersebut dibawa masuk sejumlah pria ke dalam mobil dengan iming-iming akan diajak main-main kemudian diberi uang.

Kasus itu diketahui orang tua lima bocah tersebut dan aparat desa setempat setelah dilaporkan dua teman korban.

Karena dua teman korban tersebut tak bersedia ketika dijak naik oleh sejumlah pria yang menggunakan mobil Suzuki Ertiga.

“Sekitar pukul 04.00 WIB datang dua warga ke rumah,” ujar Keuchik Tanjong Ara Kecamatan Tanah Jambo Aye, Mawardi kepada Serambinews.com, Selasa (20/4/2021).

Keduanya M Jalil (52) da Baihaqi (40). Kemudia keduanya menceritakan kejadian yang menimpa terhadap anaknya dan tiga bocah lainnya.

Lima mereka yang menjadi korban tersebut berusia sekitar 13 tahun dan ada yang 15 tahun.

“Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian saya mengajak beberapa pemuda kemudian mencarinya dengan menggunakan mobil,” ujar Keuchik Mawardi.

HP dirampas dan diancam dengan pisau

Handphone (HP) milik lima bocah asal Desa Tanjong Ara Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara yang menjadi korban penyekapan dirampas pelaku.

Bahkan pelaku juga menakuti bocah tersebut dengan menggunakan pisau dan mengancamnya.

Kejadian tersebut terjadi setelah lima bocah tersebut pada Selasa (20/4/2021) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, dilaporkan disekap dalam mobil jenis Suzuki Ertiga selama satu jam lebih

“Saat itu lima korban tersebut bersama dua temannya yang lain sedang duduk di sebuah kios,” ujar Keuchik Tanjong Ara Kecamatan Tanah Jambo Aye, Mawardi kepada Serambinews.com, Selasa (20/4/2021).

Tiba-tiba melintas sebuah mobil Suzuki Ertiga dan langsung berhenti di depan kios tersebut.

Lalu, keluar dua pria dari dalam mobil mengajak main -main korban ke kawasan Desa Biram Rayeuk, tak jauh dari Tanjong Ara, dikutip dari SerambiNews.com dengan judul Lima Bocah di Aceh Utara Disekap Sejumlah Pria Dalam Mobil Ertiga

Dua pria tersebut berjanji akan memberikan uang kepada mereka jika bersedia ikut dalam mobil.

Dari tujuh bocah yang sedang bermain HP di kios itu, lima yang langsung masuk ke dalam mobil, sedangkan dua lagi tak bersedia ikut.

“Kemudian dua bocah tersebut tak bersedia ikut melaporkan kejadian tersebut kepada ayah korban,” ujar Keuchik.

Belakangan menjelang subuh setelah dilepaskan oleh mereka, semua korban tak memiliki handphone lagi.

“Ternyata HP mereka sudah dirampas pelaku,” ujar Keuchik Mawardi. (Kompas/ Kontributor Sukabumi, Budiyanto)

0 Response to "Nasib Tragis Bocah 11 Tahun Asal Sukabumi: 44 Hari Diculik Lalu Dijadikan Pemulung oleh Pelaku"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel